Jumat, 01 November 2013

Vektor Malaria dan Cara Pengendaliannya

Vektor Malaria

Nyamuk anopheles vektor malaria

Vektor malaria adalah nyamuk Anopheles, dengan ciri khas menungging saat hinggap atau menghisap darah. Nyamuk Anopheles mempunyai siklus hidup sempurna terdiri dari telur (1-2 hari), jentik (6-8 hari), kepompong (1-2 hari) dan nyamuk (2-3 bulan).

Habitat Perkembangbiakan

Habitat Vektor Malaria

Tipe perairan yang dapat menjadi habitat perkembangbiakan vektor malaria, antara lain tambak terbengkalai, bak benur terbengkalai, kolam, lagun, rawarawa, parit, sungai, sawah, saluran irigasi, sumur, kubangan, kobakan, kolam pascatambang, bak air dan mata air.

Pengendalian Secara Terpadu

Pengendalian vektor terpadu dilaksanakan secara bersama dari beberapa metode, meliputi pengendalian fisik, biologi, kimia bersama pemberdayaan masyarakat.

1.   Pengendalian Fisik

Pengendalian fisik vektor malaria

Pengendalian fisik dapat berupa penimbunan kolam, pengangkatan tumbuhan air, pengeringan sawah secara berkala setidaknya setiap dua minggu sekali dan pemasangan kawat kasa pada jendela.

2.   Pengendalian Biologis

Pengendalian biologis vektor malaria

Pengendalian biologi dapat berupa penebaran ikan dan Bacillus thuringiensis serta predator larva lainnya.

3.   Pengendalian Kimia


Pengendalian kimia vektor malaria

Pengendalian kimia dapat menggunakan kelambu berinsektisida, indoor residual spray, repellent, insektisida rumah tangga dan penaburan larvasida.


Mari kita jaga secara bersama-sama lingkungan kita dari perkembangbiakan nyamuk Anopheles, vektor malaria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar