Jumat, 01 November 2013

Penyakit Jantung Koroner (PJK)

PENYAKIT JANTUNG KORONER
Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi ketika pasokan darah ke otot-otot dan jaringan jantung tersumbat oleh penumpukan bahan lemak dalam dinding arteri koroner. Penyakit jantung koroner (PJK) ini dapat dikatakan sebagai pembunuh nomor satu. Di seluruh dunia, PJK menyebabkan kurang lebih 74.000 kematian setiap tahun. Artinya, rata-rata 200 orang setiap hari.
Untuk Indonesia, saat ini penyakit jantung koroner menempati posisi pertama sebagai penyebab kematian. Tingginya angka kematian di Indonesia akibat penyakit jantung koroner (PJK) mencapai 26% dari seluruh jumlah kematian akibat penyakit. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN), dalam 10 tahun terakhir angka tersebut cenderung mengalami peningkatan.
Perlu juga diketahui, sebanyak 40% orang yang meninggal karena serangan jantung tidak mengetahui kalau dirinya mengidap penyakit jantung koroner. Karena itu, adalah sangat penting bagi kita untuk mengetahui penyakit yang satu ini.

Apakah Penyakit Jantung Koroner Itu?

Jantung adalah sebuah pompa seukuran kepalan tangan yang mengirimkan darah kaya oksigen ke seluruh tubuh. Darah dipompa ke organ-organ tubuh melalui pembuluh darah yang dikenal sebagai arteri, dan kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena.
Selain mengirimkan darah ke seluruh tubuh, jantung sendiri juga membutuhkan suplai darah untuk tetap bekerja. Penyakit jantung terjadi ketika arteri yang membawa darah ini, yang dikenal sebagai arteri koroner, mulai tersumbat oleh penumpukan endapan lemak.
Penyumbatan ini disebabkan karena lapisan dalam arteri koroner secara sedikit demi sedikit dipenuhi oleh endapan zat menyerupai bubur, yang dikenal sebagai plak, dan terbentuk dari kolesterol. Proses penyumbatan ini dikenal sebagai aterosklerosis.
Plak mempersempit arteri dan mengurangi ruang darah untuk dapat mengalir. Plak tersebut juga dapat memblokir nutrisi yang dikirimkan ke dinding arteri, yang berarti arteri kehilangan elastisitasnya. Pada gilirannya, ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang juga meningkatkan risiko penyakit jantung. Proses yang sama terjadi di arteri seluruh tubuh, dan dapat menambah beban lebih lanjut pada jantung.
Jika arteri sebagian besar tersumbat, seseorang dapat mengalami angina  (nyeri dada parah yang dapat menyebar ke seluruh tubuh bagian atas) yang disebabkan karena jantung berjuang untuk tetap memompa pada pasokan oksigen yang terbatas. Pada kondisi ini, seseorang berisiko lebih besar untuk terkena serangan jantung.
Beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi terkena aterosklerosis karena faktor genetik serta beberapa faktor gaya hidup yang juga meningkatkan risiko, seperti diet yang tidak sehat (terlalu banyak konsumsi gula misalnya), kurang olahraga, diabetes, tekanan darah tinggi dan yang paling penting, merokok.

Apa yang Terjadi Selama Serangan Jantung?

Serangan jantung terjadi ketika salah satu arteri koroner menjadi sepenuhnya tersumbat. Hal ini biasanya terjadi ketika plak, yang sudah mempersempit arteri, retak atau pecah. Hal ini memicu pembentukan bekuan darah di sekitar plak tersebut, dan bekuan darah inilah yang kemudian benar-benar memblok arteri.
Dengan suplai oksigen benar-benar diblokir, otot jantung dan jaringan yang disuplai oleh arteri mulai mati. Intervensi medis diperlukan untuk membuka pemblokiran arteri dan memulihkan aliran darah. Intervensi ini terdiri dari pengobatan dengan obat untuk melarutkan bekuan atau trombus, atau operasi kecil yang dilakukan melalui kulit dan pembuluh darah untuk membuka arteri yang tersumbat.
Hasil akhir dari serangan jantung bergantung pada jumlah otot yang mati sebelum diperbaiki. Semakin kecil daerah yang terkena, semakin besar kesempatannya untuk bertahan hidup dan pulih kembali.
Sementara serangan jantung akan selalu menyebabkan beberapa kerusakan permanen, beberapa daerah mungkin dapat pulih jika tidak mengalami kekurangan darah yang terlalu lama. Semakin cepat serangan jantung didiagnosa dan diobati, semakin besar pula kesempatan untuk mengalami pemulihan.

Penyakit Jantung Lainnya

Penyakit lain yang sering mempengaruhi jantung meliputi:

Gagal Jantung Kronis

PJK merupakan salah satu penyebab utama gagal jantung. Pada kasus Gagal jantung kronis, jantung tidak bekerja secara efektif sebagai pompa, sehingga menyebabkan cairan mengumpul di tungkai bawah dan paru-paru. Hal ini menyebabkan berbagai keluhan dan secara signifikan mengurangi kualitas hidup.

Infeksi

infeksi bakteri seperti endokarditis telah jarang terjadi, tetapi dapat merusak katup jantung serta jaringan lain. Infeksi virus juga dapat merusak otot jantung dan menyebabkan gagal jantung, atau menyebabkan irama jantung yang abnormal.

Penyakit Jantung Bawaan

Sejumlah kecacatan dapat terjadi di jantung sejak bayi berkembang dalam rahim. Salah satu contohnya adalah adanya lubang di jantung, yang juga dikenal sebagai defek septum. Penyakit jantung kongenital dapat menyebabkan aliran darah abnormal dan menambah beban yang berlebihan pada jantung bayi setelah lahir.

Cardiomyopathy 

Penyakit otot jantung yang dapat terjadi dikarenakan beberapa penyebab yang berbeda, seperti penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, infeksi virus, konsumsi alkohol yang tinggi dan penyakit tiroid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar