Jumat, 01 November 2013

Protein Cegah Penyebaran Kanker


Sebuah protein yang mampu menghentikan penyebaran sel-sel kanker payudara bisa mengarah pada terapi untuk mencegah atau membatasi penyebaran penyakit.

"Para peneliti kanker ingin merancang strategi terapi baru di mana metastasis atau tahap penyebaran kanker dapat diblokir," jelas Andrew Craig, peneliti utama dan profesor di Queen's Department of Biochemistry and Cancer Research Institute. "Pasien memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup jika kanker primer adalah satu-satunya kanker yang perlu diobati."
Protein yang diidentifikasi oleh tim Dr Craig tersebut menghambat penyebaran sel kanker dengan menghapus dan menghentikan enzim invasif pada permukaan sel-sel kanker. Jika tetap terkendali, enzim ini dapat menurunkan dan memodifikasi jaringan sekitarnya, serta berhenti memfasilitasi penyebaran kanker ke seluruh tubuh.
Dr Craig berharap bahwa temuan timnya dapat membantu mengembangkan terapi lebih terarah yang memiliki fungsi hambat tertentu pada enzim yang terlibat dalam metastasis kanker tertentu.

Terapi konvensional yang telah digunakan untuk melawan sifat invasif enzim khusus ini juga menghancurkan enzim lain yang penting untuk fungsi fisiologis tubuh yang normal.

Para peneliti juga meneliti jaringan protein yang bertanggung jawab untuk mengontrol bentuk sel-sel kanker. Mereka berfokus spesifik pada bagian-bagian dari sel yang menonjol ke sekitar jaringan tubuh, yang memungkinkan sel kanker untuk mendegradasi rintangan jaringan di sekitarnya.

Sel-sel normal juga memproduksi tonjolan serupa sebagai bagian dari sebuah proses fisiologis yang sehat yang memungkinkan sel untuk bergerak melalui jaringan tubuh selama respon imun. Selama penyebaran kanker, mekanisme fisiologis ini biasanya dikooptasi oleh sel-sel kanker, sehingga memungkinkan kanker untuk menerobos batas-batas jaringan dan mengkolonisasi jaringan-jaringan yang jauh. Proses penyebaran kanker tersebut dikenal sebagai metastasis dan sering menjadi penyebab kematian pada pasien kanker.

Penelitian ini, yang didanai oleh  the Canadian Breast Cancer Foundation ini tampil di sampul Journal of Cell Science, salah satu jurnal biologi sel internasional paling bergengsi di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar