Penyakit
jantung koroner (PJK) terjadi ketika pasokan darah ke otot-otot dan
jaringan jantung tersumbat oleh penumpukan bahan lemak dalam dinding arteri
koroner. Penyakit jantung koroner (PJK) ini dapat dikatakan sebagai
pembunuh nomor satu. Di seluruh dunia, PJK menyebabkan kurang lebih 74.000
kematian setiap tahun. Artinya, rata-rata 200 orang setiap hari.
Untuk
Indonesia, saat ini penyakit jantung koroner menempati posisi pertama
sebagai penyebab kematian. Tingginya angka kematian di Indonesia akibat
penyakit jantung koroner (PJK) mencapai 26% dari seluruh jumlah kematian akibat
penyakit. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN),
dalam 10 tahun terakhir angka tersebut cenderung mengalami peningkatan.
Perlu juga
diketahui, sebanyak 40% orang yang meninggal karena serangan jantung tidak
mengetahui kalau dirinya mengidap penyakit jantung koroner. Karena itu, adalah
sangat penting bagi kita untuk mengetahui penyakit yang satu ini.
Apakah Penyakit Jantung Koroner Itu?
Jantung adalah
sebuah pompa seukuran kepalan tangan yang mengirimkan darah kaya oksigen ke
seluruh tubuh. Darah dipompa ke organ-organ tubuh melalui pembuluh darah yang
dikenal sebagai arteri, dan kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena.
Selain
mengirimkan darah ke seluruh tubuh, jantung sendiri juga membutuhkan suplai darah
untuk tetap bekerja. Penyakit jantung terjadi ketika arteri yang membawa darah
ini, yang dikenal sebagai arteri koroner, mulai tersumbat oleh penumpukan
endapan lemak.
Penyumbatan ini
disebabkan karena lapisan dalam arteri koroner secara sedikit demi sedikit
dipenuhi oleh endapan zat menyerupai bubur, yang dikenal sebagai plak, dan
terbentuk dari kolesterol. Proses penyumbatan ini dikenal
sebagai aterosklerosis.
Plak
mempersempit arteri dan mengurangi ruang darah untuk dapat mengalir. Plak
tersebut juga dapat memblokir nutrisi yang dikirimkan ke dinding arteri, yang
berarti arteri kehilangan elastisitasnya. Pada gilirannya, ini dapat
menyebabkan tekanan darah tinggi, yang juga meningkatkan risiko penyakit
jantung. Proses yang sama terjadi di arteri seluruh tubuh, dan dapat menambah
beban lebih lanjut pada jantung.
Jika arteri
sebagian besar tersumbat, seseorang dapat mengalami angina (nyeri dada
parah yang dapat menyebar ke seluruh tubuh bagian atas) yang disebabkan karena
jantung berjuang untuk tetap memompa pada pasokan oksigen yang terbatas. Pada
kondisi ini, seseorang berisiko lebih besar untuk terkena serangan jantung.
Beberapa orang
memiliki risiko lebih tinggi terkena aterosklerosis karena faktor genetik serta
beberapa faktor gaya hidup yang juga meningkatkan risiko, seperti diet yang
tidak sehat (terlalu banyak konsumsi gula misalnya), kurang
olahraga, diabetes, tekanan darah tinggi dan yang paling penting, merokok.
Apa yang Terjadi Selama Serangan Jantung?
Serangan
jantung terjadi ketika salah satu arteri koroner menjadi sepenuhnya tersumbat.
Hal ini biasanya terjadi ketika plak, yang sudah mempersempit arteri, retak
atau pecah. Hal ini memicu pembentukan bekuan darah di sekitar plak tersebut,
dan bekuan darah inilah yang kemudian benar-benar memblok arteri.
Dengan suplai
oksigen benar-benar diblokir, otot jantung dan jaringan yang disuplai oleh
arteri mulai mati. Intervensi medis diperlukan untuk membuka pemblokiran arteri
dan memulihkan aliran darah. Intervensi ini terdiri dari pengobatan dengan obat
untuk melarutkan bekuan atau trombus, atau operasi kecil yang dilakukan melalui
kulit dan pembuluh darah untuk membuka arteri yang tersumbat.
Hasil akhir
dari serangan jantung bergantung pada jumlah otot yang mati sebelum diperbaiki.
Semakin kecil daerah yang terkena, semakin besar kesempatannya untuk bertahan
hidup dan pulih kembali.
Sementara
serangan jantung akan selalu menyebabkan beberapa kerusakan permanen, beberapa
daerah mungkin dapat pulih jika tidak mengalami kekurangan darah yang terlalu
lama. Semakin cepat serangan jantung didiagnosa dan diobati, semakin besar pula
kesempatan untuk mengalami pemulihan.
Penyakit Jantung Lainnya
Penyakit lain
yang sering mempengaruhi jantung meliputi:
Gagal Jantung Kronis
PJK merupakan
salah satu penyebab utama gagal jantung. Pada kasus Gagal jantung kronis,
jantung tidak bekerja secara efektif sebagai pompa, sehingga menyebabkan cairan
mengumpul di tungkai bawah dan paru-paru. Hal ini menyebabkan berbagai keluhan
dan secara signifikan mengurangi kualitas hidup.
Infeksi
infeksi bakteri
seperti endokarditis telah jarang terjadi, tetapi dapat merusak katup jantung
serta jaringan lain. Infeksi virus juga dapat merusak otot jantung dan
menyebabkan gagal jantung, atau menyebabkan irama jantung yang abnormal.
Penyakit Jantung Bawaan
Sejumlah
kecacatan dapat terjadi di jantung sejak bayi berkembang dalam rahim. Salah
satu contohnya adalah adanya lubang di jantung, yang juga dikenal sebagai defek
septum. Penyakit jantung kongenital dapat menyebabkan aliran darah abnormal dan
menambah beban yang berlebihan pada jantung bayi setelah lahir.
Cardiomyopathy
Penyakit otot
jantung yang dapat terjadi dikarenakan beberapa penyebab yang berbeda, seperti
penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, infeksi virus, konsumsi alkohol
yang tinggi dan penyakit tiroid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar